Jumat, 22 Januari 2010
Meja Makan dari Beton Bisa Jadi Alternatif
Keterbatasan lahan menjadi hambatan ketika akan meletakkan meja makan. Salah satu solusi untuk memecahkan peletakan meja makan adalah dengan membuat meja makan dari bahan beton yang menyatu dengan dinding dapur.
Jika bosan dengan bentuk meja makan yang itu-itu saja maka bisa dicoba membuat meja makan yang terbuat dari plat berbahan beton bertulang.
Meja dari plat beton ini permukaannya dapat ditutup oleh bahan material lain, seperti keramik, marmer (Poles Marmer), atau granit. Namun, pemilihan ini harus memerhatikan bobot material itu sendiri. Jangan sampai bahan penutupnya terlalu berat sehingga beban yang didukung oleh plat meja menjadi berlebihan dan mengakibatkan meja tersebut bisa rubuh. Maka, disarankan untuk menggunakan penutup dari bahan keramik.
Bila akan menggunakan bahan penutup yang lain masih tetap diperkenankan, tetapi dimensi strukturnya harus diperhatikan kembali. Marmer (Poles Marmer) contohnya. Dengan bobot marmer yang cenderung lebih berat dibandingkan keramik, konsekuensinya adalah ukuran meja juga harus lebih tebal.
Begitu juga tulangan yang ditanam di dinding juga harus aman jika mendapat beban di atasnya. Selain dimensi platnya diperbesar, dimensi tumpuannya harus diperbesar kembali. Bila tidak, struktur tumpuannya akan mengalami retak dan ini sangat membahayakan bagi orang di sekitarnya.
Pembuatan Struktur
Jika berminat membuat meja makan seperti ini, ukuran meja bisa disesuaikan dengan luas ruang dan kebutuhan. Yang terpenting adalah harus mempertimbangkan kekuatan strukturnya. Yang paling menentukan ada atau tidaknya defleksi plat adalah ukuran penampang plat itu sendiri (ketebalan plat). Penentuan tebal plat bergantung dari faktor beban yang bekerja di atasnya dan defleksi yang akan terjadi.
Untuk plat meja tersebut, disarankan ukuran penampangnya mempunyai bentang 60 cm dari titik tumpuannya dengan panjang yang disesuaikan dengan ukuran ruang yang tersisa. Sedangkan ketebalan plat yang aman dengan lebar bentang 60 cm adalah sekitar 10 cm.
Karena merupakan struktur beton bertulang, maka dimensi baja tulangan yang dipakai harus diperhatikan juga. Dengan dimensi lebar bentang 60 cm dan ketebalan 10 cm, diameter tulangan baja yang dipakai adalah 9 mm.
Tulangan baja ini dianyam dengan jarak antar tulangan sekitar 10 cm dan dipasang di atas cetakan plat meja yang sebelumnya sudah dipasang terlebih dahulu. Tulangan yang terpasang harus menyatu dengan dinding sebagai tumpuannya. Caranya adalah dengan membengkokan tulangan plat sebesar 90 derajat lalu diikatkan pada dinding pendukung tersebut. Setelah itu ratakan dengan beton pada saat permukaan plat dicor.
Untuk cetakannya, bisa menggunakan papan kayu dan pada bagian yang menggantung disangga menggunakan kayu ukuran 4/6. Kayu penyangga ini dipergunakan sebagai kekuatan sementara ketika beton belum mengering. Setelah kurang lebih 28 hari, cetakan bisa dilepas. Dan kemudian permukaannya diberi lapisan keramik atau bahan yang lain.
Pada saat membuat plat, pastikan permukaan plat meja benar-benar rata dan tidak ada kemiringan. Karena itu, pada saat memasang cetakan plat beton harus menggunakan waterpass agar permukaannya rata. Apabila permukaannya rata maka ketika digunakan untuk menyantap makanan di meja tersebut akan terasa nyaman.
m.kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar