Kamis, 29 Juli 2010

Mengalahkan Hawa Nafsu


Informasi terbaru Mengalahkan Hawa Nafsu (Transkrip Ceramah AQI 280610)

Oleh: Ustadz Achmad Rofi’i, Lc.

??? ???? ?????? ??????

?????? ????? ????? ???? ???????

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah ?????? ??????,

Kalau orang tahu siapa Allah, maka orang akan bertaqwa kepada Allah. Dan bila orang merasa selalu diawasi oleh Allah, maka ia senantiasa akan bertaqwa kepada Allah. Dan kalau orang mampu mengalahkan hawa nafsu, maka orang itu akan selalu dalam keadaan bertaqwa kepada Allah ?????? ??????. Titik-titik rawan itu lah yang harus kita baca dan kita petakan dan selanjutnya mengupayakan bagaimana caranya agar kita mampu untuk menjadi orang yang bertaqwa.

Apakah yang dimaksud dengan “Hawa” (Hawa Nafsu)? Para ‘Ulama menafsirkannya dalam beberapa definisi:

Pertama, misalnya Imaam Aal Jurjani dalam kitabnya At Ta’rifaat, beliau mengartikan bahwa “Hawa” adalah kecenderungan jiwa kepada kelezatan yang dirasakan oleh syahwat tanpa seruan / ajakan / landasan ajaran Syar’ie. Maka kalau kita terkondisikan oleh sesuatu yang bukan Syar’ie, yang dibuktikan secara ilmiah bahwa itu tidak ada argumentasi syar’ie-nya tetapi terus saja memaksakan untuk dikatakan / dikerjakan, maka itu berarti Hawa.

Misalnya di bulan Rojab (saat ini kita memasuki bulan Rojab) ini. Dimulai dari amalan, perkataan dan keyakinan yang berkaitan dengan bulan Rojab itu, lalu dinisbatkan seakan-akan itu berasal dari Diin (agama), contohnya: “Rojab adalah bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Romadhoon bulan umatku”, dikatakan itu sebagai suatu Hadits, padahal perlu dicermati lebih lanjut tentang asal-usulnya. Lalu bulan selain bulan-bulan tersebut itu bulan-nya siapa? Tidak ada keterangannya. Itu membuktikan bahwa kalimat tersebut bukan Hadits, melainkan karangan manusia belaka. Tidak bisa dinisbatkan kepada Rosuulullooh ??? ???? ???? ????.

Jika sesuatu amalan atau perkataan itu diminta dalilnya, landasannya yang shohiih, lalu memang ada dalilnya dan benar landasannya, benar memahaminya dan benar penerapannya, baru lah itu disebut benar.

Tetapi ketika sesuatu amalan (perkataan) tidak bisa dipertanggungjawabkan, tidak ada dalilnya yang shohiih; tetapi ia tetap saja ngotot dan tidak mau diubah, tidak mau diingatkan, maka itulah Hawa.

Kedua, secara bahasa, Ibnu Mandzuur dalam Kamusnya (Ensiklopedi Bahasa Arab terluas), beliau berkata: “Hawa adalah cinta manusia terhadap sesuatu dan mampu mengalahkan qolbu (hatinya). Hatinya kalah dengan kecintaannya terhadap sesuatu. Kalau seseorang mencintai atau menggandrungi sesuatu dan tidak bisa terkalahkan serta cintanya itu mendominasi, sehingga ia tidak bisa diingatkan atau diberitahu, berarti itu adalah Hawa.”

Orang yang demikian itu sudah dikuasai oleh Hawa. Dalam perkara apa saja apakah itu urusan duniawi atau urusan ibadah (urusan Diin), jika itu telah ada pada diri seseorang, maka berarti Hawa Nafsu telah mendominasi orang tersebut.

Ketiga, Ibnu Hajar Al ‘Asqolaani dalam kitab Fathul Baari menjelaskan bahwa “Hawa” adalah apa-apa yang dicintai oleh jiwa, dan syahwat sangat merasakan lezatnya, meskipun itu menyelisihi kebenaran dan keadilan. Sampai-sampai ia buta dan tidak peduli apakah perbuatannya itu benar atau salah. Meskipun itu perbuatan dzolim, tetap dilakukannya. Orang yang demikian itu adalah pengikut Hawa Nafsu.

Apa yang dikemukakan diatas, substansi dari ketiga definisi itu sama. Artinya, ada obyek yaitu yang disebut Hati (Nafsu atau Jiwa). Lalu ada penyebab, mengapa orang itu cenderung atau gandrung. Juga ada qoidah atau manhaj (pedoman) tetapi dilanggar.

Ketiga koridor itu mudah diidentifikasi. Kalau ada sesuatu yang bermakna lezat, nikmat dan menyenangkan, lalu dirasakan oleh jiwa, dan menyelisihi (bertentangan) dan tidak sesuai dengan kebenaran dan keadilan, maka itu adalah Hawa.

Ada beberapa perkataan para ‘Ulama, misalnya:

Imaam Al Maawardi dalam kitab ‘Adaabud Dunyaa wad Diin, beliau mengatakan dalam bentuk kalimat yang puitis: “Hawa adalah sesuatu yang menghalangi kebaikan, terhadap akal ia bertolak belakang. Hawa adalah menghasilkan akhlaq yang buruk. Hawa menampakkan keburukan. Hawa membuat tabir kebaikan seseorang terobek. Hawa merupakan pintu masuk kejahatan.”

Jadi jika yang dikerjakan, yang dimasuki adalah pintu kejahatan (keburukan), maka tabir kebaikan terobek, pekerjaannya buruk, akhlaqnya tercela, tidak sesuai dengan akal sehat dan menentang kebaikan. Itulah yang disebut dengan Hawa Nafsu.

Jika orang tahu bahwa itu adalah keburukan (kejahatan), tentu tidak mungkin seseorang bisa bertaqwa kepada Allah, bila Hawa Nafsu (keburukan) itu masih bertengger pada jiwa seseorang. Maka hendaknya kita berusaha secara bersama-sama, secara berjama’ah (tidak sendiri-sendiri) untuk bertaqwa kepada Allah ?????? ??????.

Orang yang menyendiri (kholwat) rawan terhadap Hawa Nafsu. Maka marilah secara berjama’ah, bahu membahu antara satu dengan yang lain, supaya kita kokoh dalam bertaqwa kepada Allah ?????? ??????.

Berikutnya, perkataan ‘Abdullooh bin ‘Abbas (Ibnu ‘Abbas) ??? ???? ???, seorang shohabat. Beliau adalah sepupu dari Rosuulullooh ??? ???? ???? ????. Ibnu ‘Abbas ??? ???? ??? mengatakan: “Hawa (Hawa Nafsu) adalah ‘tuhan’ yang diibadahi (disembah) selain Allah ?????? ??????.” Beliau mengambil dasar dari Surat Al Jaasiyah ayat 23:

???????????? ???? ???????? ???????? ??????? ??????????? ??????? ????? ?????? ???????? ????? ???????? ?????????? ???????? ????? ???????? ????????? ?????? ????????? ???? ?????? ??????? ??????? ???????????? (23

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya*, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”

*Allah ?????? ?????? membiarkan orang itu sesat karena Allah ?????? ?????? telah mengetahui bahwa dia tidak menerima petunjuk-petunjuk yang diberikan kepadanya.

Berarti, Hawa Nafsu adalah tuhan selain Allah ?????? ??????. Maka berhati-hatilah, jangan sampai kita mengkultuskan Hawa Nafsu seperti tuhan. Na’uudzubillaahi min dzaalik.

Karena bila perintah Allah ?????? ?????? tidak dipatuhi, tetapi lebih cenderung kepada hatinya (Hawa Nafsu)-nya, berarti ia lebih memprioritaskan hawa nafsunya ketimbang Allah ?????? ??????.

Dan Hawa Nafsu bukanlah khayalan, bukan tidak ada wujudnya, tetapi sudah menjadi kenyataan. Berbagai kemungkaran sekarang (dewasa ini) muncul karena dorongan Hawa Nafsu. Banyak kemungkaran, baik itu penyakit pribadi maupun penyakin komunitas, bahkan penyakit bangsa dan Negara, adalah karena Hawa Nafsu. Padahal sudah tidak sesuai dengan Syari’at, tetapi tetap saja dipertahankan, diusung, bahkan diperjuangkan. Tetapi yang sesuai dengan Syari’at menjadi bahan olok-olok, ejekan, anti, dimusuhi dan sebagainya.

Perkataan Ali bin Abi Tholib ??? ???? ???, menjelaskan tentang bahayanya Hawa Nafsu. Dalam kitab ‘Aadaabud Dunya wad Diin karya Imam Al Mawardi, disampaikan bahwa Ali bin Abi Tholib ??? ???? ??? berkata: “Aku takut kalian ditimpa dua perkara, yaitu mengikuti hawa nafsu dan panjang harapan (panjang angan-angan, ingin hidup selamanya). Sesungguhnya orang yang mengikuti hawa nafsu akan menghalangi sampainya kebenaran.” Demikian lah perkataan Ali bin Abi Tholib ??? ???? ??? .

Maksudnya, orang yang mengikuti Hawa Nafsu akan sulit diajak kepada kebenaran. Kalau bukan karena mendapat Hidayah dari Allah ?????? ?????? , sulit sekali orang itu diajak kepada kebaikan dan kebenaran. Orang tidak mendapat Hidayah karena tertutupi oleh Hawa Nafsunya. Sehingga yang seharusnya petunjuk (hidayah) itu sampai, maka menjadi terhalang.

Maka cermatilah diri kita masing-masing dan segera lakukan imunisasi, sehingga kita tidak termasuk orang yang terjangkit Hawa Nafsu. Jangan dikiran penyakit Hawa Nafsu itu hanya menjangkiti anak-anak muda saja. Orangtua tidak luput pula bisa terjangkiti. Bahkan dalam suatu Hadits Shohiih, Rosuulullooh ??? ???? ???? ???? bersabda:

????????? ??? ????????????? ??????? ?????? ???????????? ????? ???????????? â€" ????? ????? ??????????? ????? ???????? ?????????? â€" ???????? ??????? ??????? ?????? ????? ???????? ???????? ????????? ????????????

“Tiga golongan orang yang Allah tidak akan berbicara dengan mereka, tidak akan membersihkan mereka dan mereka berhaq atas adzab yang pedih, adalah: orangtua yang berzina, penguasa yang berdusta dan orang miskin yang sombong” (Hadits Riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairoh ??? ???? ???)

Panjang harapan, bisa menjadikan lupa kepada Hari Akhir (Akhirat). Orang yang orientasinya hanya pada dunia saja, akan seperti melihat fatamorgana, seperti melihat ada air berlimpah diatas padang pasir, tetapi ketika dikejar maka ternyata tidak ada apa-apanya. Itu lah dunia. Orientasi pada dunia saja, akan semakin terjauhkan dari ingatan kepada Akhirat.

Itu semua bukan perkataan para ilmuwan, atau para Kyai, melainkan perkataan Amiirul Mu’miniin Ali bin Abi Tholib ??? ???? ??? (Kholiifah yang ke-empat).

Orang-orang yang mengikuti Hawa Nafsu, meskipun Allah ?????? ?????? sudah berfirman dan Rosuulullooh ??? ???? ???? ???? sudah bersabda, mereka tetap saja ngotot, tidak mau mendengar nasihat.

Misalnya, Jilbab adalah pakaian muslimah. Allah berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 59:

??? ???????? ?????????? ???? ????????????? ??????????? ????????? ?????????????? ????????? ??????????? ???? ??????????????? ?????? ??????? ???? ?????????? ????? ?????????? ??????? ??????? ???????? ???????? (59

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: ‘Hendak lah mereka menjulurkan jilbab mereka keseluruh tubuh mereka’. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Lalu dikatakan oleh mereka yang mengikuti Hawa Nafsu: “Ah, itu kan budaya Arab, bukan untuk kita orang Indonesia.”

Akhirnya mereka yang mengikuti Hawa Nafsu berkiblat kepada orang Barat (sekuler), bukan kepada ajaran Islam. Orang yang seperti itu, selalu mengikuti hawa nafsunya. Mereka menutup diri dari kebenaran. Na’uudzu billaahi min dzaalik.

Contoh yang seperti itu banyak sekali. Di Indonesia, ketika orang disodorkan Syari’at Islam, tidak sedikit yang menolak. Bahkan orang yang mengaku dirinya muslim, ikut-ikutan menolaknya!

Padahal seharusnya, ketika mereka itu mengaku muslim maka aqidah Islamnya lah yang berfungsi. Bahwa yang benar itu adalah Dienul Islam, karena Allah ?????? ?????? sudah berfirman:

????? ???????? ?????? ??????? ????????????

“Innaddiina‘indAllahil Islaam” (Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam) â€" QS Aali ‘imroon ayat 19.

Dan Allah ?????? ?????? juga berfirman:

?????? ???????? ???? ??????? ??????? ???????? ??????????

“Hukum siapa lagi yang paling baik, jika mereka adalah orang-orang yang yakin.” - QS Al Maa’idah ayat 50

Tetapi justru mereka memilih yang tidak yakin, dan yang tidak yakin itu adalah justru para muslimuun (orang-orang Islam). Berarti mereka itu lebih rela mengikuti Hawa Nafsunya daripada mengikuti Wahyu.

Dinukil dari Imaam Al Ghozaali dari kitab Ihyaa ‘Ulaumuddiin, bahwa hati itu ada diantara kecenderungan terhadap kebaikan dan kecenderungan terhadap keburukan (kejahatan). Kadang teguh kepada kebaikan, kadang pula jatuh kepada keburukan. Jadi ada tiga keadaan:

Hati yang dibangun, dibina dan dirajut diatas Taqwa dan disucikan dengan selalu berlatih membiasakan diri berada dalam Taqwa kepada Allah ?????? ?????? , serta bersih dari akhlaq yang tercela. Artinya, perilaku dan kebiasaan yang terpuji itu tidak lah datang dengan tiba-tiba, melainkan harus dilatih dan melalui berbagai proses. Maka bila hati kita ingin dibangun, dan terbina dengan Taqwa, perlu diberi latihan atau dengan tarbiyyah. Bahkan terkadang melalui proses dicaci dan dicela orang terlebih dahulu.

Hati yang hina, yang terbebani oleh Hawa Nafsu, yang ternodai oleh akhlaq yang jelek, yang terbuka didalamnya pintu-pintu syaithoon, hati yang tertutup dari pintu malaikat (â€" pintu malaikat tertutup, tetapi pintu syaithoon yang terbuka baginyaâ€"). Akhlaqnya buruk, Hawa Nafsunya mendominasi, itu lah hati yang hina.

Hati yang memunculkan percikan, bisa yang berasal dari Hawa Nafsu maka akan mengajaknya kepada kejahatan, tetapi lalu ditumpas oleh adanya ‘Lampu Imaan’ dalam diri orang itu sehingga diajaknya kepada kebaikan. Semula terbersit pemikiran yang jahat, jelek, tetapi karena ada imaan dalam diri seseorang, maka ditumpas lah dan diarahkan lah kepada kebaikan. Sehingga terbangkit lah si jiwa itu untuk mengalahkan bisikan jahat tersebut. Jadi ketika syahwatnya lebih cenderung untuk suka berfoya-foya, lalu akalnya mengajaknya untuk berpikir yang baik dan akhirnya mencela (menjelekkan) apa yang hendak dirinya kerjakan untuk mengikuti hawa nafsunya tersebut, serta mengatakan pada dirinya sendiri: “Engkau bodoh, akalmu laksana hewan, engkau seperti binatang buas”, dstnya, dstnya. Kalau akalnya bisa mengalahkan hawa nafsunya maka ia akan menjadi baik, sebaliknya kalau akalnya kalah maka ia akan berbuat hal yang buruk.

Jadi ada tiga keadaan, yaitu Hati yang Bertaqwa, Hati yang tertutup dari menerima kebaikan, dan Hati yang diantara keduanya (tergantung mana yang dominan, kadang menerima kebaikan, kadang menerima keburukan). Itu lah perkara yang harus diwaspadai.

Ada tiga akibat yang fatal apabila Hawa Nafsu diikuti. Dan kalau itu sudah kita sadari, maka mari lah kita kalahkan Hawa Nafsu diri kita, kemudian kita bersama-sama bertaqwa kepada Allah ?????? ?????? . Tiga akibat itu adalah:

Allah ?????? ?????? berfirman:
?????? ???????? ???????? ????????????? ?????????? ????????????? ??????????? ?????? ???????? ???? ????????????? ???????????? ?????? ???? ?????????? ??????????? (71

“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasa lah langit dan bumi ini dan semua yang ada didalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur’an), akan tetapi mereka berpaling darinya.” â€" QS Al Mu’minuun ayat 71

Maksudnya, jika hati sudah dikendalikan oleh Hawa Nafsu, kalah dengan Hawa Nafsu, maka bumi, langit dan isinya akan menjadi rusak. Jika hawa nafsu sudah menjadi dominan, menjadi pengendali untuk mewarnai dan mengkomando kebenaran maka semua isi bumi dan langit ini menjadi rusak. Al Qur’an yang seharusnya menjadi pemutus perkara, lalu dikatakan tidak boleh menjadi pemutus perkara, sebagai gantinya dipakai yang sesuai dengan hawa nafsu saja. Apa yang berasal dari Sunnah Muhammad Rosuulullooh ??? ???? ???? ???? dikatakan: “Tidak usah, jangan pakai yang itu. Sunnah itu kan berlakunya 14 abad yang lalu, sekarang kan zaman modern, pakai saja hukum-hukum yang ada sekarang.” Berarti, kebenaran pun dikalahkan oleh Hawa Nafsu. Jika sudah terjadi yang demikian itu, maka langit, bumi dan isinya akan menjadi rusak.

Nah, perhatikan lah, sudahkah terjadi kerusakan itu sekarang? Kalau sudah, maka kita harus melakukan antisipasi. Hawa Nafsu harus kita kendalikan. Sebagaimana telah dijelaskan dalam ayat tersebut diatas: “Maka Kami datangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur’an), tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.”

Maksudnya: Kemudian telah didatangkan kepada mereka peringatan (Al Qur’an), tetapi mereka berpaling (menolak). Jika diberi peringatan, mereka tetap menolak maka tunggulah kehancurannya. Itu lah Rumus, yang lebih pasti daripada hukum apa pun di alam semesta ini. Karena semua itu yang menetapkan adalah Allah Robbul ‘aalamiin.

Maka jika kita ingin maju, ingin berkembang dan sukses, tidak ada jalan lain kecuali harus menjadikan Al Qur’an dan Sunnah sebagai pengendali dan pemutus perkara. Tetapi jika hawa nafsu dijadikan pemutus perkara, maka rusak lah semuanya.

Bila hukum diserahkan kepada manusia, tentu manusia punya kehendak / keinginan masing-masing. Bahkan bisa berkomplot (berpolitik) satu sama lain, sesuai kepentingan dan keinginan tertentu. Sedangkan ketika Allah ?????? ?????? memutuskan suatu hukum Allah ?????? ?????? sama sekali tidak butuh pada manusia, justu Allah ?????? ?????? lah yang mengatur untuk kemaslahatan manusia di dunia dan kebahagiaan mereka di hari Akhir.

Kesimpulan:

a) Bahwa jika manusia mengikuti Hawa Nafsunya, tidak mengikuti yang Haq, maka dunia akan menjadi rusak. Pertama, rusak alam semestanya, hutannya, lautnya dstnya. Kedua, adalah rusak moralnya, manusia sudah tidak punya peri kemanusiaan lagi. Ketiga, rusak dari segi Diin-nya. Agama tidak lagi dijalankan, tidak dilaksanakan, dstnya.

b) Bahwa jika manusia mengikuti Hawa Nafsunya, maka kesesatan akan menyelimuti mereka.

Lihat Surat Al Qoshos ayat 50:

?????? ???? ????????????? ???? ????????? ???????? ???????????? ????????????? ?????? ??????? ??????? ???????? ??????? ???????? ????? ???? ??????? ????? ??????? ??? ??????? ????????? ????????????? (50

“Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), maka ketahuilah bahwa mereka hanyalah mengikuti keinginan (hawa nafsu) mereka belaka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginan (hawa nafsu)-nya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun? Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzolim.”

Maksudnya, siapa yang diseur untuk berjalan dan menetapi Al Islam, Al Qur’an dan As Sunnah tetapi mereka tidak mau, berarti mereka mengikuti Hawa Nafsu. Dan orang yang paling sesat adalah orang yang tidak mengikuti petunjuk Allah ?????? ??????. Dan Allah ?????? ?????? tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang dzolim (yang tidak mau mengikuti petunjuk-Nya). Orang yang tidak mengikuti Al Qur’an dan As Sunnah, maka ia adalah orang yang paling sesat dan mereka adalah orang dzolim. Dan setiap orang yang sesat adalah penghuni neraka. Karena mereka mengikuti hawa nafsu.

Orang yang mengikuti Hawa Nafsu akan binasa.
Lihat surat An Naazi’aat ayat 40 dan 41:

???????? ???? ????? ??????? ??????? ??????? ????????? ???? ???????? (40) ??????? ?????????? ???? ?????????? (41

40.“Dan ada pun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,

41. maka sungguh, surga lah tempat tinggal(nya).”

Artinya, jika orang itu mengikuti hawa nafsu maka ia akan menjadi penghuni neraka. Karena orang yang mengendalikan hawa nafsu akan masuk kedalam surga, maka orang yang terpedaya dengan hawa nafsunya akan menjadi penghuni neraka. Maka, jika kita tidak mengikuti Al Haq (kebenaran) dan hanya mengikuti Hawa, tunggu lah saja keputusan Allah ?????? ?????? , bahwa orang tersebut akan binasa.

Kita disuruh oleh Allah ?????? ?????? untuk menyelisihi Hawa Nafsu. Jangan mengikuti Hawa Nafsu. Lihat Surat Al Kahfi ayat 28:

????????? ???????? ???? ????????? ????????? ????????? ???????????? ???????????? ?????????? ???????? ????? ?????? ????????? ???????? ??????? ??????? ?????????? ?????????? ????? ?????? ???? ??????????? ???????? ???? ????????? ?????????? ??????? ??????? ???????? ??????? (28

“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan jangan lah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginan (hawa nafsu)-nya dan adalah keadaannya itu sudah melewati batas.”

Allah ?????? ?????? menyuruh kita, agar bersabar, dalam arti bisa mengendalikan jiwa dan tidak mengikuti hawa nafsu. Bisa mengikuti Al Haq dan mengalahkan Al Hawa. Jika kita bisa melakukannya, maka kita akan menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah ?????? ??????.

Hadits diriwayatkan oleh Imaam Haakim dll, Rosuulullooh ??? ???? ???? ???? bersabda:

???? ?????? ?? ???? ? ??? ???? ? ????? ????? ?????

“Ada tiga perkara yang bisa membinasakan manusia, yaitu kikir yang amat sangat, Hawa Nafsu yang diikuti dan ‘Ujub (bangga diri).”

a) Syuhhun (kikir yang amat sangat) adalah: ‘Jangankan kikir terhadap hartanya, terhadap harta orang lain pun ia kikir. Maksudnya, bahwa miliknya adalah miliknya dan milik orang lain pun harus menjadi miliknya. Orang lain yang mendapatkan kenikmatan, ia yang merasa sakit. Keinginannya adalah agar kenikmatan dan keberuntungan jangan lah diperoleh oleh orang lain, tetapi diperoleh oleh dirinya sendiri saja. Lalu yang muncul dalam diri orang yang shokhun itu adalah dengki, iri kepada orang yang mendapatkan kesenangan (kebahagiaan).

b) Hawa Nafsu yang diikuti ini lah yang menjadikan manusia binasa. Apa yang disenangi, digandrunginya diikutinya terus, tanpa pengendalian sesuai dengan Syari’at Allah ?????? ??????.

c) ‘Ujub, kagum terhadap dirinya sendiri. Karena merasa ia orang pandai, merasa sebagai orang bangsawan, merasa paling kaya, merasa berstatus tinggi dstnya. Karena orang itu diberikan oleh Allah ?????? ?????? suatu kelebihan disbanding orang lain, lalu ia berbangga diri maka sifat ini adalah ‘kakak-adik’ dengan sifat sombong.

Maka mari lah kita mengendalikan Hawa Nafsu, karena mengikuti Hawa Nafsu tidak ada baiknya. Justru akan membinasakan dan merugikan kita. Maka mari lah kita At ta’aawwun ‘alal birri wat taqwa (saling tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa) dan selanjutnya jangan ada yang merasa dirinya lebih dari orang lain.

Kita adalah sama disisi Allah , maka mari lah bertolong-tolongan untuk mengalahkan Hawa Nafsu dan mematuhi apa yang Allah ?????? ?????? berikan kepada kita dan akhirnya kita menjadi hamba-hamba yang taat kepada Allah ?????? ??????.

sumber: ustadzrofii.wordpress.com Tinggalkan komentar anda tentang Mengalahkan Hawa Nafsu

Minggu, 25 Juli 2010

Ebook "24 Ilmu Milyarder" Tung Desem Waringin


Informasi terbaru Ebook "24 Ilmu Milyarder" Tung Desem Waringin Berikut sebagian isinya:

Selalu Mempunyai Nilai Tambah

Seperti seekor lebah pada waktu dia mencari madu, tanpa disadari ketika ia sampai dibunga, dan kemudian bunga tadi diambil madunya, lebah tadi menyebarkan serbuk sari dari bunga-bunga tadi, yang membuat bunga-bunga tadi menjadi buah.

Demikian juga orang yang kaya yang mencerahkan, tujuan utamanya persis seperti lebah yaitu mencari sari madunya. Efek sampingnya ternyata ia membuat kebun buah yang begitu indahnya.

Orang yang kaya juga mau mencari kekayaan, tujuannya adalah mencari uang. Dalam waktu mencari uang, ternyata ia mencerahkan dan membuat dunia ini menjadi lebih baik, membuat orang lain menjadi bersemangat, membuat orang lain jadi lebih kaya, membuat orang lain hidupnya jadi lebih indah, lebih sehat, lebih bahagia.

Orang kaya yang mencerahkan selalu mempunyai Nilai Tambah

Apa maksudnya Nilai Tambah? Maksudnya begini: ketika anda hidup, hidup adalah nilai tambah. Ketika semua orang hidup, hidup adalah nilai standard. Demikian juga ketika kita jujur, jujur adalah nilai tambah. Tetapi ketika semua orang jujur, jujur adalah nilai standard.

Dalam hidup kita harus mempunyai nilai tambah dibanding orang lain. Kita harus membuat nilai tambah dari sesuatu hal yang tidak ada menjadi ada.

Jaman dahulu pada saat nabi Ibrahim, pada waktu ia membuat nilai tambah sedemikian sehingga satu gandum menjadi 2 gandum, 2 domba menjadi puluhan bahkan ratusan domba, demikianlah ia membuat dari tidak ada menjadi ada.

Nah, orang-orang yang kaya tahu bahwa ia mempunyai nilai tambah dalam hidup ini: ia membuat service yang bagus dalam bengkelnya, membuat harga lebih murah sedemikian sehingga orang mendapatkan keuntungan saat datang ketempat dia, atau rumah makan dengan rasa yang enak, bergizi, dan sehat.

Apapun di dalam hidup ini, kita harus membuat nilai tambah. Dan ketika ada nilai tambah, kita akan jadi kaya.

Seperti definisi uang itu sendiri, uang adalah alat tukar nilai tambah. Ketika kita mau dapatkan uang yang banyak, kita harus selalu tanya: “Apa Nilai Tambah Kita?”

Ketika kita berhasil membuat nilai tambah yang lebih banyak dari orang lain, maka uang akan mengejar kita.

Bukankah manusai yang paling baik adalah manusia yang paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain?

Maka perbanyaklah nilai tambah anda, dan berikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya orang, maka anda akan menjadi kaya.

Link Download Ebook tersebut ada di sini Tinggalkan komentar anda tentang Ebook "24 Ilmu Milyarder" Tung Desem Waringin

Senin, 19 Juli 2010

Dapatkah Kreativitas Diajarkan?


Informasi terbaru Dapatkah Kreativitas Diajarkan? Pertanyaan di atas sudah lama menjadi perbincangan para pendidik untuk waktu yang sangat lama. Cukup menarik bahwa beragam temuan dari studi menunjukkan jawaban: “Ya, bisa!”. Misalnya, Torrance (1974) menganalisis 142 studi tentang dampak dari pengajaran keterampilan berpikir kreatif. Disimpulkan bahwa 72% dari usaha tersebut berhasil. Beragam strategi pengajaran yang mendorong kreativitas pun dikembangkan. de Bono (1973) sebagai misal, menghadirkan persoalan yang tidak lengkap dan mendorong para siswa untuk mendaftar hal-hal yang positif, negatif, dan menarik dari solusi alternatif yang dihadirkan.

Bagi para guru, untuk benar-benar mampu mengembangkan serangkaian kegiatan instruksional yang mendorong kreativitas, diperlukan setidaknya dua pemahaman dasar tentang konsep kreativitas ini. Pertama mengacu pada makna dasar dari kreativitas tersebut. Kedua lebih terkait erat dengan konteks macam apa yang mesti dikembangkan.

Menurut Robert Sternberg (2000), makna dasar atau arti definisi dari kreativitas mengacu pada keputusan yang dapat diambil oleh seseorang sejauh dia memiliki keberanian untuk memakai caranya sendiri â€" dalam hal:

(1) mendefinisikan persoalan dengan cara yang unik,

(2) menganalisis cara terbaik yang dia bisa lakukan dalam proses pendidikannya sendiri (sehingga berani membuang yang tidak penting untuk dirinya sendiri),

(3) membujuk orang lain untuk menerima gagasan-gagasan yang telah ditolak sebelumnya (tidak mudah putus asa),

(4) mengatasi beragam kesulitan yang muncul di hadapannya, dan

(5) memahami sepenuhnya bahwa gagasan-gagasan yang lebih baik berasal dari mana saja dan sangat mungkin akan mengubah apa yang selama ini diyakininya.

Konteks macam apakah yang memungkinkan seseorang untuk selalu tumbuh kreatif bahkan sampai di masa tua mereka? Vera John-Steiner (1985) melalukan interview terhadap lebih dari 100 orang yang dinilai menunjukkan kreativitas tingkat tinggi. Mereka itu adalah para ilmuwan dan artis yang ternama. Kesimpulan yang diambil dari studi ini menunjukkan bahwa orang-orang macam ini mengenang masa-masa kanak-kanak mereka yang penuh kegembiraan dalam bermain: kesukaan alamiah terhadap buku, beragam peralatan, dan alam.

Tiap anak di seluruh muka bumi senantiasa terdorong oleh rasa ingin tahu alamiah mereka terhadap beragam hal yang ada di sekitar mereka. Seiring dengan pertumbuhan usia mereka, secara pelan dan pasti mereka kehilangan kendali atas hal-hal yang menyenangkan macam ini. Rasa kekaguman terhadap hal-hal yang semula sangat menyenangkan pelan-pelan kabur. Kunci dari kreativitas sebenarnya dari konteks macam ini.

Para guru semestinya memberi ruang yang cukup untuk terciptanya iklim kebebasan untuk berpikir macam ini. Saran macam ini tentu saja sangat bermanfaat bagi para guru di tingkat pendidikan usia dini. Kunci dasar dari sebuah kreativitas adalah kepedulian berkelanjutan pada satu pokok persoalan yang menimbulkan intensitas ketertarikan pada suatu hal tersebut pada masa kecil. Apa yang dimunculkan oleh seorang Einstein pada tahun 1905 (teori relativitas) merupakan cerminan atas apa yang senantiasa dipikirkan pada masa kecilnya.

sumber: rumaht4belajar.wordpress.com Tinggalkan komentar anda tentang Dapatkah Kreativitas Diajarkan?

Jumat, 09 Juli 2010

Hikmah Tidur Miring Ke Kanan


Informasi terbaru Hikmah Tidur Miring Ke Kanan “Sesungguhnya telah ada pada (DIRI) Rasulullah itu suri teladan yang BAIK bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh.” (QS Al Ahzab : 21)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan tidur miring ke kanan :

Dari al-Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda, "Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan"

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri

Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi 2 yaitu bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya ummat muslim menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).

2. Mengurangi beban jantung.

Posisi tidur kesebelah kanan yang rata memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan bawah. Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.

3. Mengistirahatkan lambung.

Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime (makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.

4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas.

Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.

5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.

Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makann yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.

6. Merangsang buang air besar (BAB)

Dengan mtidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air besar.

7. Mengisitirahatkan kaki kiri

Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalagi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang. Dari uraian diatras tampak banyak manfaat tidur dengan posisi miring. Mudah-mudahan uraian tersebut dapat membawa manfaat bagi umat dalam mengamalkan salah satu sunnah nabi.

[Author: Meillyssa Chandra Hutabarat]

sumber: meillyssach.co.cc Tinggalkan komentar anda tentang Hikmah Tidur Miring Ke Kanan

Senin, 05 Juli 2010

Berhenti Mengikuti Segala Bentuk Perdukunan


Informasi terbaru Berhenti Mengikuti Segala Bentuk Perdukunan "Bila anda ingin mengetahui masa depan anda, ketik REG spasi xxx,” demikian bunyi salah satu iklan perdukunan yang ditayangkan di salah satu TV swasta.

Sudah bukan rahasia lagi. Di antara kita, terkadang secara tidak sadar ikut andil dalam proyek perdukunan, baik secara halus, samar-samar, atau terang-terangan. Bahkan ada sebagian orang yang bergantung hidupnya dengan ramalan. Entah ramalan masa depan, jodoh, pekerjaan, atau hal-hal kecil, misalnya ramalan bintang. Tak sedikit pula di antara kita â€"di zaman modern ini-- percaya akan hari baik untuk lamaran atau pernikahan. Dalam tradisi Jawa, banyak orang terkadang harus percaya bahwa perjodohan ditentukan oleh weton (nama hari dalam kelahiran Jawa, red) atau dikenal pula dengan Horoskop. Dengan weton, seseorang dinilai, bahkan dilihat, apakah pasangan satu dengan pasangan yang lainnya cocok dan diperbolehkan untuk melanjutkan hubungan. Padahal, Allah berfirman dengan jelas, tanpa perlu ditafsirkan lain-lain, bahwa segala urusan yang ghaib (termasuk kematian, kelahiran, jodoh, rezeki, dll) hanyalah rahasia Allah subhanahu wata'ala.

??????? ????????? ????? ???????? ????? ???????? . ?????????? ???????? ??? ???????? ????????? ???????? ??? ?????? ???????? ?????? ???????? ???????

“(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS. al-Jinn : 26-27)

Dalam firman yang lain Allah juga mengatakan:

??? ???????????? ??? ??? ????????????? ??????????? ????????? ?????? ?????

“Katakanlah: "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (QS. an-Naml : 65)

Maka para dukun, peramal, penyihir, dan semisal mereka, adalah orang-orang yang paling sesat, paling berat hukuman di akhirat. Sebab, sesungguhnya mereka tidak mengetahui yang ghaib, kecuali sesungguhnya ia hanya berbohong kepada manusia.

???????? ???????? ?????? ??????? ????????????? ?????????? ?????? ?????

“Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang". (QS. Thaha:69)

Dalam hadits shahih dari Rasulullah bersabda:

???????????? ????????? ??????????????. ????????:??????????? ????? ????? ?????? ?????: ????????? ??????? ??????????? ???????? ????????? ??????? ??????? ????? ?????? ?????????? ???????? ???????? ???????? ????? ??????????? ????????????? ?????? ????????? ???????? ?????????????? ?????????????? ?????????????

"Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan. Mereka bertanya: apakah itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, kecuali dengan sebab yang dibenarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan perang, menuduh zina terhadap wanita yang terjaga dari perbuatan dosa, tidak tahu menahu dengannya dan beriman kepada Allah.” [Muttafaqun 'alaih].

Hadits ini menunjukkan begitu besarnya dosa sihir, karena Allah menyertakannya dengan perbuatan syirik dan mengabarkan bahwa ia termasuk perkara yang membinasakan. Sihir adalah kafir karena ia tidak bisa sampai kepadanya, kecuali dengan kufur. Dan dalam riwayat yang shahih dari Amirul Mukminin Umar bin Khathab, ia menyuruh membunuh sebagian penyihir dari laki-laki dan perempuan. Dan seperti inilah diriwayatkan dari Jundub al-Khair al-Azdi, salah seorang sahabat Nabi, bahwa ia membunuh sebagian penyihir. Dan dalam riwayat yang shahih dari Hafshah radhiyallahu 'anha, ia menyuruh membunuh budak wanita miliknya yang telah menyihirnya, lalu budak wanita itu dibunuh. Dan dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: “Orang-orang bertanya kepada Nabi tentang para dukun.' Maka beliau bersabda: 'Mereka tidak ada apa.' Mereka bertanya: 'Sesungguhnya mereka terkadang menceritakan sesuatu lalu menjadi kenyataan.' Maka Rasulullah bersabda: 'Itu adalah kata-kata dari al-Haqq yang dicuri oleh jin, lalu mereka mengulang-ulangnya di telinga kekasihnya, lalu mereka mencampur padanya lebih dari seratus kebohongan.” [HR. al-Bukhari].

Dan dalam riwayatkan Ibnu Abbas, Nabi bersabda:

???? ????????? ??????? ???? ??????????? ?????? ????????? ???????? ???? ????????? ????? ??? ?????

"Barangsiapa yang mengambil satu ilmu dari ilmu nujum (astrologi) niscaya ia telah mengambil satu cabang dari sihir, setiap bertambah ilmu yang dipelajarinya, bertambah pula dosanya." [HR. Abu Daud dan isnadnya shahih].

Dan dalam riwayat an-Nasa`i, dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda:

???? ?????? ???????? ????? ?????? ??????? ?????? ?????? ?????? ?????? ?????? ???????? ?????? ????????? ??????? ??????? ????????

''Barangsiapa mengikat buhul, kemudian meniup padanya, maka sungguh ia telah menyihir, dan barangsiapa yang menyihir, berarti ia berbuat syirik, dan barangsiapa yang bergantung kepada sesuatu, maka dirinya dijadikan Allah mengandalkan sesuatu itu."

Hadits ini menunjukkan bahwa sihir adalah perbuatan syirik karena hal itu tidak bisa terwujud tanpa menyembah jin dan mendekatkan diri kepada mereka dengan cara melaksanakan permintaan mereka, seperti menyembelih dan berbagai bentuk ibadah lainnya, dan ibadah kepada mereka adalah perbuatan syirik.

Barangsiapa yang datang kepada mereka dan mempercayai ucapan mereka tentang ilmu gaib, maka ia kafir, berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan ashhab sunan (empat kitab sunan) dari hadits Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi bersabda:

???? ????? ???????? ???? ???????? ??????????? ????? ???????? ?????? ?????? ????? ???????? ????? ????????? ??? ???? ???? ????.

"Barangsiapa yang mendatangi peramal atau dukun, lalu membenarkan ucapannya maka sungguh telah kufur (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad.”

Dan Muslim meriwayatkan dalam shahihnya, dari sebagian istri Nabi , sesungguhnya beliau bersabda:

???? ????? ????????? ?????????? ???? ?????? ???? ???????? ???? ??????? ???????????? ????????

"Barangsiapa yang mendatangi peramal lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu niscaya shalatnya tidak diterima selama 40 hari."

Dan dari Imran bin Hushain, dari Nabi, beliau bersabda:

?????? ?????? ???? ????????? ???? ????????? ????, ???? ????????? ???? ????????? ????, ???? ?????? ???? ?????? ????. ?????? ????? ???????? ??????????? ????? ???????? ?????? ?????? ????? ???????? ????? ????????? ??? ???? ???? ????.

"Bukan termasuk golongan kami orang yang melakukan atau meminta tathayyur (menganggap sial dengan sesuatu) untuknya, atau meramal atau meminta diramal untuknya, atau menyihir atau meminta disihir untuknya, dan barangsiapa yang mendatangi dukun lalu membenarkan ucapannya, maka sungguh ia telah kafir dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad." [HR. al-Bazzar dengan isnad jayyid].

Dari hadits-hadits di atas, jelaslah bagi pencari kebenaran bahwa ilmu nujum (astrologi), yang dinamakan ramalan, membaca telapak tangan, membaca gelas, mengenal garis dan semisal yang demikian itu yang diakui oleh para dukun, peramal dan penyihir, semuanya termasuk ilmu jahiliyah yang diharamkan oleh Allah --dan rasul-Nya--, dan dari perbuatan mereka yang Islam datang untuk membatalkannya, memperingatkan dari perbuatannya, atau mendatangi pelakunya dan bertanya kepadanya tentang sesuatu, atau mempercayai ucapannya, karena hal itu termasuk ilmu gaib yang hanya Allah, yang mengetahuinya. Nasihat saya bagi setiap orang yang bergantung dengan perkara ini agar ia bertaubat kepada Allah, dan meminta ampun kepada-Nya. Hendaklah ia berpegang kepada Allah, bertawakal kepada-Nya dalam segala perkara, serta melakukan sebab-sebab yang dibolehkan.

Hendaklah ia meninggalkan perkara-perkara jahiliyah, menjauh darinya, memperingatkan bertanya kepada pelakunya atau membenarkan mereka karena taat kepada Allah, dan rasul-Nya, dan menjaga agama dan aqidahnya, menjaga diri dari kemurkaan Allah, dan menjauhkan diri dari sebab-sebab kesyirikan dan kufur yang barangsiapa yang mati atasnya niscaya ia rugi dunia dan akhirat. Kami memohon afiyat kepada Allah. Dari hal itu, kita berlindung kepada-Nya dari segala hal yang menyalahi syari'atnya atau menjerumuskan dalam murka-Nya. sebagaimana kami memohon kepada-Nya agar memberi taufik kepada kita dan semua kaum muslimin untuk memahami agama-Nya dan berpegang teguh atasnya. Dan semoga Dia, melindungi kita semua dari fitnah yang menyesatkan dan dari kejahatan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. Sesungguhnya Dia, Yang Mengatur hal itu dan Maha Kuasa atasnya. Semoga rahmat dan kesejahteraan Allah, selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

sumber: hidayatullah.com Tinggalkan komentar anda tentang Berhenti Mengikuti Segala Bentuk Perdukunan

Jumat, 02 Juli 2010

Koran Lokal Digital Gratis


Informasi terbaru Koran Lokal Digital Gratis Bagi anda yang punya hobi membaca koran di pagi hari sambil ditemani kopi panas yang nikmat, sekarang beberapa koran lokal telah menyediakan koran digital yang dapat diakses melalui internet (pc ataupun mobile) yang dapat diakses secara gratis. Sebagian diantaranya hanya mensyaratkan agar anda menjadi member (tanpa biaya dan cukup dengan memiliki email).

Tanpa banyak berbasa-basi silakan anda cicipi koran-koran ini secara gratis dan semoga membantu mengurangi pengeluaran anda :)

* JAWAPOS : http://virtual.jawapos.co.id/
* KOMPAS : http://epaper.kompas.com/
* POS KOTA : death…..
* KONTAN : http://kontan.realviewusa.com/
* KORAN TEMPO :http://epaper.korantempo.com/
* MEDIA INDONESIA : http://epaper.mediaindonesia.com
* FAJAR : http://pdf.fajar.co.id/
* BANJARMASIN POS : http://epaper.banjarmasinpost.co.id/
* BATAM POS : http://epaper.batampos.co.id/
* BISNIS JAKARTA : http://www.bisnis-jakarta.com/
* PONTIANAK POS : http://epaper.pontianakpost.com/
* REPUBLIKA : http://67.19.80.66/republika/
* BALI POS : http://epaper.balipost.com/
* METRO POS Batam : http://epaper.posmetrobatam.com/
* RIAU POS : http://epaper.riaupos.co.id/
* SUMUT POS : http://issuu.com/sumut ->sumut post
* METRO SIANTAR : http://issuu.com/metrosiantar
* TRIBUN KALTIM : http://issuu.com/tohirtribun
* POSMETRO MEDAN : http://issuu.com/posmetromedan
* SURYA : http://issuu.com/surya-epaper
* TRIBUN JABAR : http://issuu.com/tribunjabar
* SURABAYA POST : http://www.surabayapost.co.id/epapersp
* RIAU POS : http://issuu.com/dumaipos.com
* METRO TAPANULI : http://issuu.com/metrotapanuli
* RIAU POS : http://issuu.com/riaupos
* SRIWIJAYA POS : http://issuu.com/sripoku
* SUMUT POS : http://issuu.com/sumut
* JAMBI INDIPENDEN : http://issuu.com/jambi-independent
* PEKANBARU POS : http://issuu.com/pepos
* BANGKA POS : http://issuu.com/bangkapos
* JAMBI EXPRESS : http://issuu.com/brondong/docs
* RADAR KOTA BUMI :http://issuu.com/radarkotabumi
* RADAR SEMARANG : http://www.radarsemarang.com/epaper.html
* RADAR SURABAYA : http://issuu.com/warenda
* RADAR SURABAYA : http://www.radarsby.com
* RADAR TEGAL : http://issuu.com/jaelani
* RADAR LAMPUNG : http://issuu.com/ayep -> tks to e3nk
* RADAR JOGYA : http://issuu.com/radar_jogja
* RADAR KEDIRI : http://issuu.com/radarkediri
* RADAR BANYUWANGI : http://issuu.com/radarbwi
* TRIBUN TIMUR MAKASAR : http://www.tribun-timur.com/epaper/tribuntimur.swf
* PIKIRAN RAKYAT : http://epaper.pikiran-rakyat.com
* SUARA PEMBARUAN : http://epaper.suarapembaruan.com
* MANADO POS : http://versicetak.mdopost.com
* WASPADA : http://issuu.com/waspada/
* SINDO : http://issuu.com/seputar-indonesia/docs
* TABLOID BOLA : http://www.bolanews.com/epaper
* SUMATERA EXPRES : http://issuu.com/sumeks
* SUARA MERDEKA : http://epaper.suaramerdeka.com/
* TRIBUN BATAM : http://tribunbatam.co.id/epaper/

sumber: mtfauzi.wordpress.com Tinggalkan komentar anda tentang Koran Lokal Digital Gratis